Tentang Nama dan Makna

10.39

Hai.

Salam kenal, namaku...

Dulu aku selalu malu dengan namaku sendiri saat menyebutkannya didepan orang yang baru. bukan karena namaku jelek, kuno, norak atau kekanakan. Hanya saja itu berbanding sangat terbalik dengan personalityku.

Oh iya. Perkenalkan, namaku Sani
Sangat biasa dan nggak biasa diwaktu yang bersamaan bukan? aku nggak membenci orang tuaku yang memberikanku nama itu. Bahkan aku juga nggak terlalu menanyakan pada mereka apa makna dari namaku ini. Pernahkah kamu melakukannya?

Namaku sering dikira milik seorang laki-laki bahkan sekalipun aku sendiri yang mengangkatnya, telemarketing selalu menanyakan apakah boleh berbicara dengan pak Sani? hahahah... untuk sekelas scam telepon pun aku seolah nggak dianggap layak punya nama ini.

Aku pernah menduga kalau namaku ini mungkin bermakna anak kedua, akan tetapi nama lengkapku pun memiliki kata dwi yang berarti anak kedua juga. Dugaan lain, mungkin plesetan dari nama Sunny yang seharusnya menjadi hari yang cerah dan ceria, Atau panas?entahlah. Sangat nggak cocok dengan sifatku, gimana enggak? akukan tipikal yang penuh aura abu-abu. Bukan manusia ceria yang keliatan bahagia terus, karena seringnya aku merasa lebih suka diam dan mengamati dibandingkan menjadi pusat perhatian.


Aku membenci namaku sendiri. Benar, mungkin aku tidak bersyukur oleh nama pemberian orang tuaku. Tapi saudaraku memiliki nama yang menurutku lebih lucu dibandingkan aku. Yah kala itu aku memang sangat kekanakan dan suka sesuatu yang imut. Jangan hakimi aku dan hormon masa mudaku :(

29 tahun berlalu, dimana kebanyakan temanku memanggilku dengan nama-nama alias. Aku menikmati nama aliasku, dan aku pikir nggak ada salahnya terus memakainya seperti itu. Sampai kemudian aku bertemu suamiku. Dia sangat menyukai namaku, karena menurutnya itu sangat cocok untukku.


Semakin tua,manusia semakin banyak berpikir dibandingkan mengambil keputusan. Banyak hal yang membuatku berpikir bahwa ada 2 sisi dalam 1 hal meskipun itu sesuatu yang kita benci. Berusaha menerima dan menikmati dipanggil menggunakan nama asliku membuatku berpikir ribuan kali. Jujur aku seorang pesimis yang menikahi manusia optimis.

Belajar banyak melihat sesuatu dari sudut pandang yang terbaik, sedikit demi sedikit selalu menggunakannya saat mengenalkan diri. Bukan sesuatu yang mudah mengubah sudut pandang, butuh bertahun dan dorongan dari orang yang tepat sampai kamu bisa menerima semua hal yang kamu tolak.

Hai, perkenalkan namaku sani. kamu?

You Might Also Like

0 komentar

Blog Stat