HISTERIA HAMIL dan (mau) LAHIRAN oleh Sany Harki

07.06

 Halooo....

Ketemu lagi sama penulis moody hahaha... ini kesekian kalinya aku berhasrat untuk menulis lagi. Aduh gimana mental tetap stabil ajalah ya yang penting enggak tertekan. Menulis bikin aku sedikit lebih lega menumpahkan isi kepala biar nggak overload deh. 

Yak sesuai judulnya, kali ini aku sedang memikirkan untuk menumpahkan segala ke-stress-an aku memasuki dunia "IBU dan ANAK" ini. 2020 memang tahun yang sangat luar biasa. Banyak circleku termasuk aku yang mendadak hamil. Yhaaa... nggak mendadak juga sih kan emang disengaja sebenarnya hahaha. Cukup banyak hal-hal yang mendadak jadi memenuhi ruang berpikir dibanding sebelumnya. Mulai dari kesiapan mental sendiri tentang menjadi seorang ibu, apakah aku siap? atau apakah kami (aku dan Sion) siap menjadi orang tua. Sampai ke hal-hal yang dibayangkannya mengerikan padahal juga belum tentu kejadian. 

Yang namanya manusia kan ya pasti berpikirlah ya, mulai dari soal mental, ekonomi, atau bahkan hal sepele macam komen keluargapun bisa jadi bahan pikiran yang cukup mengganggu. Ya apa enggak? Ditambah katanya sih hormon hamil bikin perempuan jadi jauh lebih sensitif heheheh. Kalau ini aku sih nggak berani menduga-duga, paling-paling cuma nodong baca artikel sana sini hahaha. 


Dengan usia kehamilan 32 weeks atau 8 bulan saat ini, ada beberapa masa yang udah aku alami. Nggak cuma gangguan dari segi pola makan dan pola tidur aja. Tapi kali ini aku pengen membagikan ceritaku sedikit disini.

TM 1 diusia 0-3 bulan pertama

Moment pertama dimulai dengan aku yang ngerasa ada yang aneh. Mens  dikalender mendadak telat dan ada perubahan aneh dengan kondisi badan. Kayak ada yang berbeda tapi kutaktahu apakah itu. Akhirnya aku memutuskan untuk comot 1 testpack dihari ke 7 telat mens. Tapi garis baru keluar 1 aja nih. dan 1 samaaaaaar banget bikin tambah ragu2. 

Di minggu kedua aku mulai beli lagi testpack dengan merk yang berbeda, eh siapa tahu yang kemarin tuh emang eror atau nggak cocok ya kan. Dan mulai muncul garis kedua yang membuatku memutuskan untuk pergi ke dokter dihari selanjutnya dan Yaaaashh there he is. 

Bulan-bulan pertama setelah positif diisi dengan gejala-gejala hamil muda yang normal macam susah makan, mual, badan nggak enak secara fisik dan dan pemikiran-pemikiran aneh-aneh secara mental. aku mulai bersiap-siap untuk mendaftarkan tabungan berjangka untuk calon anak. ANEH bukan? hahaha. Dan banyak ketakutan soal apakah aku siap untuk melahirkan, apakah akan sakit, atau apakah aku bisa jadi seseorang yg membimbing nyawa baru?

TM 2 diusia 4-6 bulan 

Pada masa ini, nafsu makan mulai membaik dan mental makin memburuk. YESS.. kamu nggak membacanya salah. Mental mulai memburuk dengan drastis. Perut mulai membesar dan rasa insecure mulai muncul dengan terus bertambahnya arah timbangan kekanan dan makin kekanan. Omongan-omongan kecil dari sekitar yang agak negatif bikin kita makin down. Sungguh aku jarang sekali mendengarkan omongan orang tapi selalu ada bahasan-bahasan yang bikin makin insecure atau bahkan pengen marah aja rasanya hahaha.

Mulai dari pembahasan soal gimana lahiran nanti atau soal ukuran perut kenapa kecil sekali? Apa aku kurang makan atau yang lainnya. Duhaduuhh~ Mulai dari keputusanku untuk ambil jalur sesar sampai dengan keputusan-keputusan dalam memilih dokterpun mendapat tekanan kecil-kecilan. 

Bersiap-siaplah untuk terus bertahan dari badai ini karena ini nggak mudah. Mungkin kedengeran cengeng kalau yang nggak seposisi sama aku, tapi ini nyata banget. Senyata mas Lee dong wook yang makin ganteng aja makin hari. Masih dipenuhi dengan pikiran lama dari awal hamil dan makin berat. Bersyukurlah kamu kalau masih ada 1-2 orang penopang yang membantumu bertahan tegak berdiri. 

TM 3 diusia 7-9 bulan

Usia ini yang sekarang sedang dan masih aku alami. aku masuk di fase 8 bulan. Yah tengah-tengahnya lah yaaa.. Mulai takut untuk masuk proses melahirkan dan mulai takut untuk buru-buru cari barang-barang printilan bayi yang juga nggak segitu murahnya. Apalagi 2020 masih masa pandemi begini ya kan. Serba sulit untuk memenuhi semuanya. Takut nanti kena covid juga, ataupun takut nggak bisa berjalan dengan lancar semuanya deh. 

Mulai berpikir dan memilah-milah produk yang kira2 diperlukan sikecil, mulai menghitung anggaran juga, menyiapkan mental untuk survive ditengah pandemi dan survive ditengah "ngurusin" si bayi ini. 



Kalau dibilang jangan terlalu stress atau jangan dengerin yang enggak-enggak, rasanya juga nggak semudah itu ya kan melakukannya. Tapi kalau mungkin kamu mengalami hal yang sama sepertiku, tetaplah bertahan. Aku nggak akan bilang ini gampang, akan ada sesi tangisan diam-diam atau perenungan lama dikamar mandi sembari mandi tentang hal-hal yang sangat ditakutkan nantinya.

Tapi, percayakah kamu kalau kadang yang kita takutkan enggak selalu seburuk itu pada kenyataannya loh. Kadang bahkan bisa jauh jauh dan jauh lebih baik dari yang kita bayangkan. Kita masih nggak tahu apa yang terjadi besok dan bagaimana kita menghadapinya ya dipikirkan saja besok. 

Kalau kamu merasa hari ini terlalu berat? sediakan sepotong coklat manis atau cake coklat dan segelas teh hangat. Naikkan hormon endorphin dan aku yakin kamu akan baik-baik saja meskipun hanya sebentar. 


Salam,

Sany Harki

You Might Also Like

0 komentar

Blog Stat