Sany Harki

 Halooo....

Ketemu lagi sama penulis moody hahaha... ini kesekian kalinya aku berhasrat untuk menulis lagi. Aduh gimana mental tetap stabil ajalah ya yang penting enggak tertekan. Menulis bikin aku sedikit lebih lega menumpahkan isi kepala biar nggak overload deh. 

Yak sesuai judulnya, kali ini aku sedang memikirkan untuk menumpahkan segala ke-stress-an aku memasuki dunia "IBU dan ANAK" ini. 2020 memang tahun yang sangat luar biasa. Banyak circleku termasuk aku yang mendadak hamil. Yhaaa... nggak mendadak juga sih kan emang disengaja sebenarnya hahaha. Cukup banyak hal-hal yang mendadak jadi memenuhi ruang berpikir dibanding sebelumnya. Mulai dari kesiapan mental sendiri tentang menjadi seorang ibu, apakah aku siap? atau apakah kami (aku dan Sion) siap menjadi orang tua. Sampai ke hal-hal yang dibayangkannya mengerikan padahal juga belum tentu kejadian. 

Yang namanya manusia kan ya pasti berpikirlah ya, mulai dari soal mental, ekonomi, atau bahkan hal sepele macam komen keluargapun bisa jadi bahan pikiran yang cukup mengganggu. Ya apa enggak? Ditambah katanya sih hormon hamil bikin perempuan jadi jauh lebih sensitif heheheh. Kalau ini aku sih nggak berani menduga-duga, paling-paling cuma nodong baca artikel sana sini hahaha. 

Dengan usia kehamilan 32 weeks atau 8 bulan saat ini, ada beberapa masa yang udah aku alami. Nggak cuma gangguan dari segi pola makan dan pola tidur aja. Tapi kali ini aku pengen membagikan ceritaku sedikit disini.

TM 1 diusia 0-3 bulan pertama

Moment pertama dimulai dengan aku yang ngerasa ada yang aneh. Mens  dikalender mendadak telat dan ada perubahan aneh dengan kondisi badan. Kayak ada yang berbeda tapi kutaktahu apakah itu. Akhirnya aku memutuskan untuk comot 1 testpack dihari ke 7 telat mens. Tapi garis baru keluar 1 aja nih. dan 1 samaaaaaar banget bikin tambah ragu2. 

Di minggu kedua aku mulai beli lagi testpack dengan merk yang berbeda, eh siapa tahu yang kemarin tuh emang eror atau nggak cocok ya kan. Dan mulai muncul garis kedua yang membuatku memutuskan untuk pergi ke dokter dihari selanjutnya dan Yaaaashh there he is. 

Bulan-bulan pertama setelah positif diisi dengan gejala-gejala hamil muda yang normal macam susah makan, mual, badan nggak enak secara fisik dan dan pemikiran-pemikiran aneh-aneh secara mental. aku mulai bersiap-siap untuk mendaftarkan tabungan berjangka untuk calon anak. ANEH bukan? hahaha. Dan banyak ketakutan soal apakah aku siap untuk melahirkan, apakah akan sakit, atau apakah aku bisa jadi seseorang yg membimbing nyawa baru?

TM 2 diusia 4-6 bulan 

Pada masa ini, nafsu makan mulai membaik dan mental makin memburuk. YESS.. kamu nggak membacanya salah. Mental mulai memburuk dengan drastis. Perut mulai membesar dan rasa insecure mulai muncul dengan terus bertambahnya arah timbangan kekanan dan makin kekanan. Omongan-omongan kecil dari sekitar yang agak negatif bikin kita makin down. Sungguh aku jarang sekali mendengarkan omongan orang tapi selalu ada bahasan-bahasan yang bikin makin insecure atau bahkan pengen marah aja rasanya hahaha.

Mulai dari pembahasan soal gimana lahiran nanti atau soal ukuran perut kenapa kecil sekali? Apa aku kurang makan atau yang lainnya. Duhaduuhh~ Mulai dari keputusanku untuk ambil jalur sesar sampai dengan keputusan-keputusan dalam memilih dokterpun mendapat tekanan kecil-kecilan. 

Bersiap-siaplah untuk terus bertahan dari badai ini karena ini nggak mudah. Mungkin kedengeran cengeng kalau yang nggak seposisi sama aku, tapi ini nyata banget. Senyata mas Lee dong wook yang makin ganteng aja makin hari. Masih dipenuhi dengan pikiran lama dari awal hamil dan makin berat. Bersyukurlah kamu kalau masih ada 1-2 orang penopang yang membantumu bertahan tegak berdiri. 

TM 3 diusia 7-9 bulan

Usia ini yang sekarang sedang dan masih aku alami. aku masuk di fase 8 bulan. Yah tengah-tengahnya lah yaaa.. Mulai takut untuk masuk proses melahirkan dan mulai takut untuk buru-buru cari barang-barang printilan bayi yang juga nggak segitu murahnya. Apalagi 2020 masih masa pandemi begini ya kan. Serba sulit untuk memenuhi semuanya. Takut nanti kena covid juga, ataupun takut nggak bisa berjalan dengan lancar semuanya deh. 

Mulai berpikir dan memilah-milah produk yang kira2 diperlukan sikecil, mulai menghitung anggaran juga, menyiapkan mental untuk survive ditengah pandemi dan survive ditengah "ngurusin" si bayi ini. 

Kalau dibilang jangan terlalu stress atau jangan dengerin yang enggak-enggak, rasanya juga nggak semudah itu ya kan melakukannya. Tapi kalau mungkin kamu mengalami hal yang sama sepertiku, tetaplah bertahan. Aku nggak akan bilang ini gampang, akan ada sesi tangisan diam-diam atau perenungan lama dikamar mandi sembari mandi tentang hal-hal yang sangat ditakutkan nantinya.

Tapi, percayakah kamu kalau kadang yang kita takutkan enggak selalu seburuk itu pada kenyataannya loh. Kadang bahkan bisa jauh jauh dan jauh lebih baik dari yang kita bayangkan. Kita masih nggak tahu apa yang terjadi besok dan bagaimana kita menghadapinya ya dipikirkan saja besok. 

Kalau kamu merasa hari ini terlalu berat? sediakan sepotong coklat manis atau cake coklat dan segelas teh hangat. Naikkan hormon endorphin dan aku yakin kamu akan baik-baik saja meskipun hanya sebentar. 

Salam,

Sany Harki

 HAI HAI HAIIIII....

Lama sekali rasanya enggak mainan di blog lagi hahaha. Belakangan rasanya hidupku sendu kayak enggak tau mau melangkah kemana. setelah aku pikir2 lagi aku jadi kepengen nulis lagi nih. (Dasar Blogger MUSIMAN XD)

Yak jadi kali ini aku pengen bikin review ultimate tentang sabun handmade yang cakep banget dan udah bisa dibilang masuk ke salah satu list HOLYGRAILku donk.Eh eh masih jaman nggak sih sebutan HOLYGRAIL didunia per-kecantikan ini? Takutnya aku jadi rada-rada kudet semenjak menghilang lumayan lama yakan? hahahah.

Langsung aja, yang kali ini mau aku bahas sebenernya bukan brand besar sih. Hanya saja produk ini kebetulan nyoba karena penisirin sama bahan utamanya yang kebetulan adalah bahan pujaanku setiap aku cari-cari skincare baru. Tidak lain dan tidak bukan adalah jeng jeng jeng~ Charcoaaal.... YEAAYYY.... (sumpah ya aku jadi super lebay semenjak lama nggak main main di keypad lagi hueheheh)

Awal aku kenal produk ini bermula dari aku yang kebetulan(lagi) melihat produk ini mulai launch. Berhubung sewaktu kuselami lebih dalam ternyata bahan-bahannya menggiurkan aku cobalah untuk beli 1 pcs dulu. Jikalau dirasa enggak cocok ya udah kan nggak rugi-rugi amat sih ya? 

Produknya Handmade, dan aku kenal baik sama kemampuan ownernya dibidang perskincarean. Jadi meyakinkanku untuk beneran mencoba. Jangan buru-buru judging dari namanya dulu yg "Dirty Cloud Soap" sabun ini ibarat nama berbanding terbalik dengan fungsinya. 

Bahan-bahannya juga NATURAL banget sesuai sama konsepnya, yang mana komposisinya lengkapnya adalah :

Extra Virgin Olive Oil, Virgin Coconut Oil, Palm Oil, Shea Butter, Castor Oil, Bamboo Charcoal, Zinc Oxide, Water and Lye.

Shea butter membantu menjaga kelembutan kulit dan kelembapan kulit. Castor oil dipercaya mampu membantu mengembalikan bengkak karena jerawat, melawan jerawat juga bisa menjadi anti bakteri. Bamboo Charcoal atau Arang bambu membantu mengangkat kotoran dari dalam pori2 terdalam yang susah dijangkau oleh sabun saja. Zinc Oxide membantu mengeringkan jerawat.

Sebagai pemilik kulit berjerawat yang sudah terkutuk selama bertahun-tahun(ehe...) aku sangat sangat cinta saat membaca bahan-bahan utama produk ini. Aku nggak berharap banyak sih waktu sabun ini datang tapi ternyata kulitku berkata lain. 

Awal aku pakai produk ini, jerawatku sedang baik-baik saja. Biasanya jerawat selalu datang setiap bulannya, apalagi sebagai seorang Reviewer produk(hahahah) aku sering banget coba-coba produk baru. Nggak bisa dihindari yang namanya nggak cocok produk ya pasti akan kejadian cepat atau lambat ya kan? Sampai suatu hari aku mengalami jerawat ringan (purging) karena produk baru  yang kebetulan aku coba. Dan Dirty Cloud Soap ini membantu meredakannya. Sungguh nikmat manalagi yang akan aku tolak hahaha. 

Aku kira saat itu kebetulan saja sampai beberapa bulan kemudian aku tetap menggunakan sabun ini sebagai selingan facewashku yang lain. Dan aku mengalami bruntusan yang cukup menyedihkan. Saat itu aku mengalaminya karena perubahan jenis air dirumahku yang baru. Dan yang lebih kerennya lagi sabun ini membantu menangkis bruntusannya dalam waktu beberapa kali pakai. 

Mungkin karena komposisinya yang begitu sederhana dan nggak neko-neko inilah yang membuat wajahku selalu bisa membaik setiap kali eror. Tapi, dibalik sebuah hal-hal baik selalu ada minus dari sebuah barang ya kan? begitu juga dengan sabun "AJAIB"ku ini.

1. Hal yang agak susah untuk aku terima adalah sabun ini busanya dikit banget dan susah untuk dikeluarkan, sampai akhirnya aku menggunakan jaring sabun untuk men-trigger produknya membuat busa melimpah. it works well, yet painful isn't is? Karena aku pemalas yang kadang maunya yang cepet dan ringkes gituloh hahaha. Jadinya gara2 itu aku pakai sesekali aja paling kalau mukaku rewel baru aku sering pakai lagi(mendekat kalau ada maunya doang yak hahaha...)

2. Dia meninggalkan residu kotoran dari bamboo charcoalnya diwajahku bahkan setelah aku bilas. Endingnya aku harus menggunakan toner 1x kapas untuk menghilangkan residunya dan 1x kapas lagi untuk memastikan wajahku bersih dari sisa residu arangnya. 

3. Sebagai tambahan, info dari siowner adalah produk ini menggunakan garam sebagai pengeras alami sehingga konsep natural tetap terjaga. Kamu tahu kan biasanya sabun batang itu suka makin keras kalau ditaruh dikamar mandi. Hasilnya sabun ini lumayan lembek disuhu lembab. Jadi aku harus memastikannya disimpan didaerah kering setiap selesai menggunakannya.

Yah ketiga hal merepotkan itu nggak mengurangi cintaku sama NATURLOVE DIRTY CLOUD SOAP ini sih, lah wong kalau nggak sengaja bikin eror muka dia OBATnya kok hahaha.

Untuk berat 75 Gramm sabun ini bisa kamu tebus dengan harga 40ribu rupiah aja. dimana belanjanya? nanti akan aku kasih link shopee dan IG ownernya dibawah yaaa... Oh iya, disana nggak cuma ada varian ini aja, tapi juga banyak banget varian lainnya yang bisa kamu coba. Nggak usah sungkan-sungkan kamupun bisa bertanya kalau kamu penasaran sama produk yang ingin coba. 

Aku juga sudah buat versi reviewku dalam bentuk video barangkali kamu malas untuk membaca hahaha. Udah kayaknya gitu aja yang bisa aku review. semoga ini membantu dan see ya dikala aku tidak malas lagi (ehh...)

Sun Shy