Hello..
Kali ini lagi nggak kepengen bahas skincare karena aku lagi suntuk banget. suntuk se-suntuk-suntuknya(???) yah begitulah...
Pernah nggak kalian mendadak liat resep DIY dan hasilnya tokcer (ehem...) buat yang ngereview tapi (uhuuk...) ancur dikamu? YESSS! aku sering, dan how stupid i am because i never learn.
Sebenernya aku tuh tipe yang concern banget soal ph dan ingre tapi juga terlalu teledor karena mupeng pengen coba sendiri dan DIY itu murah. Jadi galau ya? Oh, maafkan kekuranganku sebagai manusia. (ㆆ_ㆆ)
Dimulai dengan Breakout kedua yang kualami seumur hidupku setelah sembuh dari yang pertama dan mulus sampai beberapa bulan. Bulan November kemarin asal muasal breakout ini terjadi. Wajahku ini tipe acneprone tapi rata-rata penyebabnya dari dalam (misalnya makanan, perubahan hormon dan stress) dan sebagian kecilnya dari luar (produk nggak cocok atau kotoran) tapi ini jarang banget secara aku super concern soal ingredients semenjak aku tau kalau kulitku menolak gluten(oatmeal) dan vit C berbahan dasar lemon extract plus aku supeeeer menjaga kebersihan wajah juga.
Back to Novermber, Aku udah mulai kesel sama siklus haid ku yang nggak jelas banget karena dari smp sering nggak teratur. Lalu pergilah aku beli obat pelancar haid atau yang bikin haid teratur atau apalah itu namanya merknya M Kapsul. Pernah denger kan? yang iklannya ditipi dimodelin Juwita Bahar if i'm not mistaken sih.
Kayak diatas tuh penampakannya, sorry cuma bisa ambil dari google karena punyaku sudah kubuang. Baru minum sekitar 2 hari mendadak muncul jerawat supeeeeeeer gede diidungku hikss hikss hikss (╥﹏╥) dan dari situ aku sadar bahwa siklus haid itu terhubung dengan hormon.
Disusul dengan beberapa jerawat lainnya dalam beberapa minggu setelahnya yang kalau dihitung udah diatas 10 deh. dan sayangnya aku nggak sempet foto waktu itu.
Akhirnya aku mengulang treatment jerawatku lagi dari 0. Dalam waktu nggak sampai sebulan, mukaku udah ditumbuhi penduduk-penduduk liar lagi. Oh, God! aku capek rasanya dan mulai ngerasa produk jerawat andalanku nggak mampu lagi. Dan sampai akhirnya aku mencari dan mencari skincare atau apapun untuk jerawatku ini.
Yes, jerawat sukses sembuh setelah sebulan kemudian. Kamu pasti taukan apalagi masalah terbesar setelah jerawat? Yap! Bekasnya. Searching sana sini dan banyak review bilang DIY exfoliator baking soda akan membantu dan yaah aku yang terlanjur pusing dan ruwet lupa sesaat mengenai PH kulit.
Pada dasarnya kulit normal manusia itu dilindungi mantle acid dan ber PH sekitar 5,5 - 6,5. PH normal dari suatu ukuran adalah 7 tapi kulit manusia bersifat sedikit asam jadi sebisa mungkin gunakan cleanser dan exfoliator yang ber PH antara 3-6,5 agar nggak merusak mantle acid tadi. Gimana sama PH dibawah 3? akan terlalu asam dan biasanya malah membuat kulit iritasi.
Dan mau tau kejutan lainnya? Yap, baking soda ber PH 9. Hasilnya, jerawatku yang tadinya sudah pergi muncul dan tumbuh lagi dari bekas-bekas jerawat yang sebelumnya *Tepuk tangan dalam hati sambil nangis* mengulang lagi skincare treatment jerawat dari awal pheeew...
Butuh waktu lebih lama dari sebelumnya untuk penuntasan jerawat kali ini sampai sekitar awal Februari tepatnya sminggu yang lalu kulitku mulai menunjukkan perbaikan (seperti diatas). Bisa dilihat kan difotoku bekasnya seperti itu apalagi pas lagi jerawatan seperti apa buruknya T^T. Dan lagi-lagi aku tergoda sebuah DIY toner dari ACV.
ACV atau Apple Cider Vinegar atau Cuka Apel dikenal punya efek ajaib untuk kulit. But, unfortunately not for my skin. Review toner ACV ini WOW banget loh dan bahkan di makeup alley juga banyak yang ngereview positif. Perbandingan 1 banding 3 ACV dan Air bisa jadi toner yang kece untuk MEREKA YANG COCOK.
Its Claim
Yes, aku tergoda dan aku mencoba. Karena kebetulan ada sisa-sisa ACV dari masker aztec ku (belakangan lebih suka aztec dan cairan jeruk nipis soalnya lebih tokcer, nggak bikin breakout dikulitku juga) dan hasilnya setelah seminggu ini? Pori-pori ku makin kelihatan jelas dan bekas jerawatku ditumbuhi jerawat lagi, walaupun nggak separah sebelumnya tapi tapih... tapihh... ಥ_ಥ
Rasanya pengen ku buang aja mukaku yang terus-terus memberiku masalah ini. Tapi dari sini aku mendapat pelajaran.
So, apakah ini aku mau bilang DIY itu buruk?
Nggak! Itu kembali ke dirimu masing-masing, selama kamu oke-oke aja ber DIY ria itu nggak masalah. Tapi hati-hati mengenai bahan-bahan yang kamu gunakan. Apakah akan membuat kulitmu makin baik atau memperburuknya?
Nggak semua DIY gagal diaku, contohnya DIY scrub dari kopi-coklat-madu atau teh-madu-cinnamon powder yang sukses di aku. Karena bahannya lebih soft dan mild dikulitku. DIY berbahan alkaline atau acid jelas bukan untukku.
Update 26 Februari 2016
Akhirnyaaaaa.. jerawat matengnya sudah hilang dan bekasnya mulai menipis setelah perjuangan panajang huhuhuhuh >.<
Semangaaaaat buat yang masih berjuang, dan semoga berhasil...
*Lots of kiss (É”˘ ³(ˆ‿ˆc)
Ok, Semoga pengalamanku bisa jadi pelajaran buat yang lain dan (EHEM) diriku sendiri untuk lebih hati-hati.
NB : Happy Lunar New Year bagi yang merayakan :)
Terima kasih sudah mampir,
Sha,
Kali ini lagi nggak kepengen bahas skincare karena aku lagi suntuk banget. suntuk se-suntuk-suntuknya(???) yah begitulah...
Pernah nggak kalian mendadak liat resep DIY dan hasilnya tokcer (ehem...) buat yang ngereview tapi (uhuuk...) ancur dikamu? YESSS! aku sering, dan how stupid i am because i never learn.
Sebenernya aku tuh tipe yang concern banget soal ph dan ingre tapi juga terlalu teledor karena mupeng pengen coba sendiri dan DIY itu murah. Jadi galau ya? Oh, maafkan kekuranganku sebagai manusia. (ㆆ_ㆆ)
Dimulai dengan Breakout kedua yang kualami seumur hidupku setelah sembuh dari yang pertama dan mulus sampai beberapa bulan. Bulan November kemarin asal muasal breakout ini terjadi. Wajahku ini tipe acneprone tapi rata-rata penyebabnya dari dalam (misalnya makanan, perubahan hormon dan stress) dan sebagian kecilnya dari luar (produk nggak cocok atau kotoran) tapi ini jarang banget secara aku super concern soal ingredients semenjak aku tau kalau kulitku menolak gluten(oatmeal) dan vit C berbahan dasar lemon extract plus aku supeeeer menjaga kebersihan wajah juga.
Back to Novermber, Aku udah mulai kesel sama siklus haid ku yang nggak jelas banget karena dari smp sering nggak teratur. Lalu pergilah aku beli obat pelancar haid atau yang bikin haid teratur atau apalah itu namanya merknya M Kapsul. Pernah denger kan? yang iklannya ditipi dimodelin Juwita Bahar if i'm not mistaken sih.
Kayak diatas tuh penampakannya, sorry cuma bisa ambil dari google karena punyaku sudah kubuang. Baru minum sekitar 2 hari mendadak muncul jerawat supeeeeeeer gede diidungku hikss hikss hikss (╥﹏╥) dan dari situ aku sadar bahwa siklus haid itu terhubung dengan hormon.
AARRRRRGGGGGHHHHH (jedokin kepala ketembok lalu nangis dipojokan)
![]() |
Akhirnya aku mengulang treatment jerawatku lagi dari 0. Dalam waktu nggak sampai sebulan, mukaku udah ditumbuhi penduduk-penduduk liar lagi. Oh, God! aku capek rasanya dan mulai ngerasa produk jerawat andalanku nggak mampu lagi. Dan sampai akhirnya aku mencari dan mencari skincare atau apapun untuk jerawatku ini.
Yes, jerawat sukses sembuh setelah sebulan kemudian. Kamu pasti taukan apalagi masalah terbesar setelah jerawat? Yap! Bekasnya. Searching sana sini dan banyak review bilang DIY exfoliator baking soda akan membantu dan yaah aku yang terlanjur pusing dan ruwet lupa sesaat mengenai PH kulit.
![]() |
Baking Soda |
Dan mau tau kejutan lainnya? Yap, baking soda ber PH 9. Hasilnya, jerawatku yang tadinya sudah pergi muncul dan tumbuh lagi dari bekas-bekas jerawat yang sebelumnya *Tepuk tangan dalam hati sambil nangis* mengulang lagi skincare treatment jerawat dari awal pheeew...
Butuh waktu lebih lama dari sebelumnya untuk penuntasan jerawat kali ini sampai sekitar awal Februari tepatnya sminggu yang lalu kulitku mulai menunjukkan perbaikan (seperti diatas). Bisa dilihat kan difotoku bekasnya seperti itu apalagi pas lagi jerawatan seperti apa buruknya T^T. Dan lagi-lagi aku tergoda sebuah DIY toner dari ACV.
ACV atau Apple Cider Vinegar atau Cuka Apel dikenal punya efek ajaib untuk kulit. But, unfortunately not for my skin. Review toner ACV ini WOW banget loh dan bahkan di makeup alley juga banyak yang ngereview positif. Perbandingan 1 banding 3 ACV dan Air bisa jadi toner yang kece untuk MEREKA YANG COCOK.
Its Claim
- Membersihkan pori-pori lebih dalam
- Menghilangkan bekas jerawat
- Mengecilkan pori-pori
Yes, aku tergoda dan aku mencoba. Karena kebetulan ada sisa-sisa ACV dari masker aztec ku (belakangan lebih suka aztec dan cairan jeruk nipis soalnya lebih tokcer, nggak bikin breakout dikulitku juga) dan hasilnya setelah seminggu ini? Pori-pori ku makin kelihatan jelas dan bekas jerawatku ditumbuhi jerawat lagi, walaupun nggak separah sebelumnya tapi tapih... tapihh... ಥ_ಥ
Rasanya pengen ku buang aja mukaku yang terus-terus memberiku masalah ini. Tapi dari sini aku mendapat pelajaran.
Just because everyone is doing something,
doesn't mean you should too.
So, apakah ini aku mau bilang DIY itu buruk?
Nggak! Itu kembali ke dirimu masing-masing, selama kamu oke-oke aja ber DIY ria itu nggak masalah. Tapi hati-hati mengenai bahan-bahan yang kamu gunakan. Apakah akan membuat kulitmu makin baik atau memperburuknya?
Nggak semua DIY gagal diaku, contohnya DIY scrub dari kopi-coklat-madu atau teh-madu-cinnamon powder yang sukses di aku. Karena bahannya lebih soft dan mild dikulitku. DIY berbahan alkaline atau acid jelas bukan untukku.
Update 26 Februari 2016
Akhirnyaaaaa.. jerawat matengnya sudah hilang dan bekasnya mulai menipis setelah perjuangan panajang huhuhuhuh >.<
Semangaaaaat buat yang masih berjuang, dan semoga berhasil...
*Lots of kiss (É”˘ ³(ˆ‿ˆc)
Ok, Semoga pengalamanku bisa jadi pelajaran buat yang lain dan (EHEM) diriku sendiri untuk lebih hati-hati.
NB : Happy Lunar New Year bagi yang merayakan :)
Terima kasih sudah mampir,
Sha,